Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berbenah untuk menggeliatkan kembali perekonomian pascabencana gempa bumi.
Salah satunya melalui sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan pemasukan daerah, untuk meningkatkan kembali jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke destinasi-destinasi wisata di Pulau Lombok dan Sumbawa, Jumat (23/11/2018).
Upaya itu ditempuh dengan melakukan penjajakan kerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan nasional dan internasional.
Pekan ini, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah atau Zul melakukan pertemuan dengan CEO Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan dan jajaran direksi lainnya.
Dari pembicaraan intensif, disepakati rencana untuk menambah frekuensi penerbangan Kuala Lumpur – Lombok dan membuka rute baru Perth (Australia) – Lombok mulai bulan Februari 2019.
Zul menuturkan, pariwisata NTB akan lebih terasa geliat pemulihannya pascagempa, kalau rute-rute Direct Flight baru ini bisa terealisasi. Begitu juga penambahan frekuensi penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Lombok dari sejumlah kota di luar negeri maupun domestik.
“Kami sudah masifkan promosi untuk mengembalikan awareness wisatawan bahwa Lombok dan Sumbawa sudah aman untuk dikunjungi. Begitu juga persoalan teknis seperti ketersediaan slot penerbangan dan parking stand untuk melayani penambahan jadwal terbang pesawat, sudah kami pikirkan,” papar Gubernur Zul.
Pada hari yang sama, Gubernur Zulkieflimanysah juga melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Lion Air Rudy Lumingkewas beserta jajaran direksi Lion Air dan Wings Air, mendiskusikan potensi realisasi direct flight dari Guangzhou (China) – Lombok dan Lombok – Jeddah (Arab Saudi).
Sementara untuk rute domestik, Lion Air dan Wings Air siap untuk membuka rute langsung Lombok-Labuan Bajo (NTT) dan Bima – Labuan Bajo.
“Potensi wisatawan dari China sangat besar dan mereka siap berangkat. Mekanismenya sejauh ini dengan model penerbangan carter (carter flight) dari beberapa kota di China ke Lombok. Memang butuh ikhtiar lebih untuk merealisasikan penerbangan Lion Air rute China – Lombok. Kami masih merumuskan bentuk yang paling ideal namun realistis,” ungkap Zul.